Minggu, 12 April 2009

pendapat

Mungkin di setiap kehidupan ini orang mempunyai pendapat yang sangat berbeda beda…..

Akan setiap orang ini bisa menerima pendapat yang kita berikan atau kita usulkan…….

Aku pun yakin tidak semua orang bisa menerima pendapat …….

Karna..setiap orang pun memiliki sifat dan karakter yang berbeda beda

Pernah kah kalian berpikir dalam satu kelompok akan memiliki pendapat yang sama

Kalau kita ketahui..setiap orang pasti memiliki pendapat yang berbeda….

Karna jika di dalam kelompok itu terdiri dari 5 orang mungkin hanya 1/ 2 yang
memliki pndapat sama

Mungkin 3 orang lagi memiliki pendapat yang berbeda.,……..

Apakah kalian yakin setiap orang akan memiliki pendapat yang sama?????????

Jika kalian berpikir smua memiliki pendapat yang sama !..... ( tlng berikan alas an nya )
Karna saya begitu yakin setiap orang memiliki pendapat yang berbeda…..

Kamis, 02 April 2009

PRINCESS HOURS 1

BB
Kisah cinta “segiempat” antara seorang pangeran yang masih duduk di bangku sekolah, siswi imut-imut yang lugu dan ceroboh, penari balet dan “pangeran terlantar”

Di zaman modern di mana Korea berbentuk kerajaan, pihak istana mendapat kabar buruk: Kaisar mengalami sakit keras dan umurnya tidak lama lagi. Sebagai persiapan, Ibu Suri tidak punya pilihan lain selain mencarikan jodoh bagi putra mahkota Pangeran Lee Shin supaya bisa menggantikan posisi ayahnya.

Yang jadi masalah, Lee Shin sendiri sebenarnya masih duduk di bangku sekolah (ia bahkan mendapat pengawalan ketat saat menempuh pendidikan dan menjadi sorotan dan idaman siswa lain). Salah satunya adalah Shin Chae-kyoung, seorang gadis ceria yang duduk di tingkat tiga jurusan desain.

Ahref="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjU0eDyShl8dfvX2p7Izced1vxs0nEuZXTLssuXZBPcGZUG5vMXSnsb_GhRZR1QsusDd6ZllDilHuCbhcWsUTtiMg1yfFXnP5heFBxFB4mR93i6XtLNxpo1pv8GsK8mXSV59Jsi4NF3ZF0/s1600-h/CCCCCCCC.jpg">A
Namun, kekagumannya berubah akibat sebuah insiden yang justru menunjukkan kesombongan Lee Shin, gadis itu bahkan sempat berangan-angan untuk membalas perlakuan pemuda itu (namun tentu saja ia tidak berani). Tanpa sengaja, di satu kesempatan ia mendengar Lee Shin melamar seorang gadis yang juga bersekolah di tempat yang sama, namun ketika sedang menguping, mendadak ponselnya berbunyi.

Keruan saja Lee Shin dan Min Hyo-rin, nama gadis yang dilamar itu (namun menolak karena ingin mengembangkan karir sebagai penari profesional), langsung keluar tapi untungnya Chae-kyoung langsung mengambil langkah seribu. Keluarga Chae-kyoung sendiri saat itu sedang mengalami masalah keuangan, usaha ayahnya bangkrut dan ibunya harus bekerja sebagai seorang agen asuransi.
LL

Yang tidak diketahui orang-orang, kakek Chae-kyoung ternyata bersahabat dekat dengan almarhum kaisar yang adalah kakek Lee Shin, keduanya bahkan telah sepakat akan menikahkan cucu masing-masing. Keruan saja di tengah kesulitan finansial, kedua orang tua gadis itu senang bukan main ketika beberapa utusan kerajaan datang untuk melamar.

Ketika sampai di rumah (setelah sebelumnya sempat bertemu dan diancam Lee Shin), Chae-kyoung yang melihat tumpukan surat tagihan berjanji pada sang ibu untuk membantu di kemudian hari dengan menjadi seorang desainer terkenal. Di dalam rumah, ayahnya sibuk mencari cincin peninggalan sang kakek, yang ternyata digunakan sebagai ganjalan meja.

Waktu ditunjukkan siapa calon istrinya, Lee Shin kaget luar biasa karena mengenali siapa orang yang dimaksud. Begitu juga dengan Chae-kyoung, yang langsung menolak mentah-mentah bahkan berniat mengembalikan cincin pemberian kerajaan. Di sekolah, Hyo-rin mendengar berita soal lamaran tersebut dari rekannya, dan kaget saat diberitahu Lee Shin kalau pemuda itu sudah punya calon lain.

Sudah berdandan rapi dan memutuskan untuk menyampaikan penolakan, Chae-kyoung akhirnya berubah pikiran ketika rentenir datang dan menyita semua barang-barang termasuk rumahnya. Dengan langkah gontai, ia akhirnya diberangkatkan untuk bertemu Ibu Suri. Apes baginya, saat menunggu sejumlah kecerobohan kembali dilakukan.

Suatu hari, Chae-kyoung harus menyelinap dari para wartawan untuk bisa berangkat sekolah, dan di sana para sahabat baiknya memusuhinya karena dianggap merebut Lee Shin dari mereka. Di hari yang sama, Hyo-rin berangkat meninggalkan Korea untuk mengejar mimpinya sebagai pebalet.

Ketika hendak berangkat, gadis itu bertemu dengan Lee Yool yang baru tiba di Korea tanpa tahu siapa pemuda itu sebenarnya. Memutuskan untuk langsung datang ke istana, kehadirannya disambut hangat oleh Ibu Suri dan semua orang, kecuali Permaisuri yang merasa waswas.

Di sekolah, Chae-kyoung akhirnya kehilangan kesabaran saat Shin menghinanya, namun tendangan kungfu malah membuatnya terjatuh. Ketika dikejar-kejar oleh guru piket, gadis itu bertemu dengan Yool (memutuskan untuk masuk ke sekolah biasa), yang setengah takjub melihat gadis itu melepas celana olah raga didepannya.

Pertemuan kembali dengan Yool membuat Shin gembira, ia akhirnya mengaku kalau motifnya adalah memberi pelajaran pada keluarga kerajaan dengan menyetujui perjodohan, dan sedikit heran ketika sang sepupu menyebut Chae-kyoung sebagai gadis yang manis. Malamnya di istana, pemuda itu diperingati Permaisuri untuk berhati-hai pada Yool — sang “pangeran terlantar” yang dicurigai mempunyai motif lain kembali ke Korea.

Hari pernikahan yang semakin dekat membuat Chae-kyoung resah, dan sebelum pergi, untuk terakhir kalinya ia tidur bersama ayah dan ibunya, yang merasa terenyuh melihat sikap putrinya. Dengan berat, keesokan harinya mereka melepas Chae-kyoung yang tampil begitu cantik dengan pakaian tradisional dan siap dibawa ke istana untuk tinggal di sana.

PRINCESS HOURS 1



.

Yoo Min-woo adalah seorang pria yang sudah tidak percaya akan cinta, pasalnya menjelang pernikahan, nyawa sang tunangan Eun-hye melayang akibat sebuah kecelakaan. Namun, semuanya berubah saat ia bertemu dengan Shim Hye-won, gadis yang memiliki masalah pada jantungnya.

Pertemuan yang terjadi di lokasi pegunungan tersebut membuat pria itu heran campur bingung, pasalnya Hye-won memiliki banyak persamaan dengan tunangannya yang telah tiada, sampai-sampai Min-woo mengira gadis itu adalah reinkarnasi dari Eun-hye. Hye-won sendiri bingung karena hatinya kerap bergetar saat melihat sosok pemuda itu.

Masalah muncul karena gadis itu telah memiliki tunangan bernama Park Jung-jae yang telah dikenalnya sejak masa sekolah. Mengira tidak akan bertemu lagi, ternyata Hye-won kembali bersua dengan Min-woo saat pemuda itu dipercaya Jung-jae untuk mengepalai renovasi rumah peristirahatan milik keluarga Park.

Kembali ke Korea setelah menghilang ke luar negeri selama beberapa tahun, Min-woo sendiri disukai oleh sahabat dekat Hye-won sekaligus adik tunangannya Park Jung-ah. Saat belakangan tahu kalau tunangannya mempunyai hubungan dengan Min-woo, Jung-jae bergeming dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa sambil bertekad memenangkan cinta Hye-won.

Namun tidak demikian dengan sang adik Jung-ah, yang dengan terang-terangan memusuhi Hye-won dan bersaing untuk memperebutkan cinta Min-woo. Jung-jae terus berusaha meyakinkan hatinya kalau hubungan keduanya – Hye-won dan Min-woo –hanya sementara. Jung-jae terkejut saat Hye-won yang tersiksa karena tidak bisa berhenti memikirkan Min-woo memintanya untuk mengakhiri hubungan mereka.

Belakangan baru ketahuan apa yang menjadi penyebab perubahan sikap Hye-won : rupanya gadis itu mendapat transplantasi jantung dari donor yang tak lain adalah Eun-hye. Hal inilah yang diduga membuat sifat dan kesukaan gadis itu semakin mirip sang donor, dan membuat hubungan Hye-won dan Min-woo yang nyaris bersatu jadi berantakan. Hye-won bingung dan mengganggap rasa berdebar-debar ketika berpapasan dengan Min-woo adalah keinginan pendonornya, bukan keinginannya sendiri. Ia merasa hatinya dikuasai oleh si pendonor : Eun-hye.

Hye-won akhirnya pasrah dan menerima lamaran Jung-jae, namun saat hendak memasuki gedung resepsi, hatinya berdetak keras pertanda Min-woo ada didekat sana. Benar saja rupanya pemuda itu ingin melihat sang kekasih untuk terakhir kali sebelum pergi keluar negeri. Akibatnyapenyakit jantung Hye-won kembali kambuh. Kepada Min-woo, Jung-jae berjanji akan menyelamatkan gadis itu asalkan ia pergi sejauh-jauhnya.

Beberapa tahun kemudian, Min-woo yang mendapat kabar Hye-won telah meninggal kembali ke Korea. Padahal gadis itu masih hidup dan tetap menjaga persahabatannya dengan Jung-jae, yang akhirnya membeberkan semuanya. Di bawah rintik hujan musim panas, Min-woo dan Hye-won kembali bertemu. Namun kali ini jantung gadis itu yang telah mendapat donor baru berdetak kencang seperti sebelumnya. Benarkah dia telah menemukan belahannya?

A love to kill


A Love to Kill mengisahkan tentang Kang Bok-gu yang setelah sekian lama hidup di jalanan akhirnya bertemu dengan sang kakak Kang Min-joo. Namun, pertemuan itu berlangsung singkat karena Min-joo meninggal yang menurut Bok-gu disebabkan oleh seorang aktris bernama Cha Eun-seok yang sebelum terkenal pernah menjalin hubungan dengan Min-joo.

Dipenuhi dengan perasaan dendam, Bok-gu langsung berganti pekerjaan dari seorang petarung menjadi petugas keamanan pribadi dan berniat menggunakannya untuk mendapatkan cinta Eun-suk. Setelah itu, ia berniat untuk meninggalkan gadis itu begitu saja supaya merasakan apa yang dirasakan oleh mendiang kakaknya Min-joo.

rain2.jpgNamun setelah semuanya terjadi sesuai dengan rencana, ternyata apa yang terjadi kemudian berbeda dengan harapan. Pasalnya, Bok-gu juga mulai mencintai sosok Eun-suk sehingga ia mulai bingung memilih antara menuntaskan dendam atau mengejar cinta.

CINTA LOKASI

Sudah seminggu ini, setiap pagi cowok dan cewek itu duduk di bangku taman. Meski tak saling berpegangan tangan, mereka tampak akrab dan saling mencintai. Sebenarnya, sebagai penggemar olahraga pagi, sudah cukup lama mereka saling mengenal. Tapi baru seminggu ini mereka berpacaran. Mungkin, ini juga bisa disebut sebagai ‘cinta lokasi’. Benih-benih cinta muncul dan berkembang di lokasi di mana mereka hampir setiap hari berolahraga. Rupanya, dari seringnya mereka bertemu, bertegur sapa, dan berbicara, maka tumbuhlah rasa cinta di antara dua manusia itu. Maka di suatu pagi yang cerah, setelah selesai berolahraga pagi, Dicky –demikian nama cowok itu– mendekat dan langsung ‘menembak’; menyatakan cintanya pada Joan, si cewek. Meski dengan berpura-pura malu, Joan menerima cinta Dicky. Maka resmilah sejak pagi itu mereka ‘jadian’.

Pagi itu, dua sejoli itu duduk di bangku taman. Berdua mereka sedang merancang acara ulang tahun Dicky yang sekaligus akan dimanfaatkan sebagai pengumuman bahwa mereka benar-benar jadian. Mereka berencana akan mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah Dicky, dengan mengundang teman-teman sesama penggemar olahraga pagi di taman itu. Bagaimanapun, berakhirnya masa jomblo ini harus dirayakan. Sudah berbilang tahun Dicky dan Joan menjadi jomblo dengan kisah sedihnya masing-masing.

Setelah ditetapkan waktu dan berapa orang yang akan diundang, mereka berdua bangkit dan berjalan menuju mal tak terlalu jauh dari situ. Mereka hendak membeli perlengkapan pesta seperti piring karton, sendok garpu plastik, sedotan, balon udara, topi kerucut, kertas warna-warni, kue tart, dan juga lilin-lilin kecil sebanyak 79 batang.

Saat membayar di kasir, Dicky berbisik mesra di telinga Joan, “Pasti kasir itu menyangka, barang-barang yang kita beli itu untuk cucu-cucu kita.”

Joan tersenyum dan mencubit lengan Dicky. Sepasang kakek-nenek itu tampak mesra sekali.